REUNI 212

Prabowo memberikan sambutan dalam aksi Reuni 212 yang berlangsung di Monas, Jakarta, Minggu (2/12/18). tirto.id/Andrey Gromico
Prabowo memberikan sambutan dalam aksi Reuni 212 yang berlangsung di Monas, Jakarta, Minggu (2/12/18). tirto.id/Andrey Gromico
Oleh: Mohammad Bernie - 3 Desember 2018
Dibaca Normal 1 menit

Rizieq Shihab jelas-jelas meminta massa Reuni 212 untuk memilih capres-cawapres hasil ijtimak ulama, dan itu adalah Prabowo-Sandi. Dalam konteks massa kampanye apalah ini pelanggaran Pemilu?
tirto.id - "Tahun 2019 kita harus ganti Presiden! 2019 Ganti Presiden! 2019 Ganti Presiden!"

Seruan dari pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab itu disambut massa aksi Reuni 212, di Monas, Jakarta, Minggu (2/12/2018). Lewat rekaman video, Rizieq berpesan agar peserta reuni memilih calon presiden yang "direkomendasikan ijtima ulama"—meski tak eksplisit menyebut nama.

"Ayo kita pilih capres dan cawapres hasil ijtima ulama. Siap pilih partai hasil ijtima ulama? Siap tenggelamkan partai penista agama? Siap tenggelamkan mereka? Takbir! Takbir! Takbir!" seru Rizieq dengan menggebu.

Seruan Rizieq Shihab ini tentu mengundang perhatian. Pasalnya, Ketua GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak sudah bersumpah tidak akan ada agenda politik praktis dalam Reuni 212. Calon Presiden Prabowo Subianto juga telah mengatakan kalau dirinya tak akan berkampanye dalam kesempatan itu.

Apa yang dikatakan Rizieq bisa jadi dikategorikan sebagai pelanggaran kampanye, sebab pada dasarnya Monas adalah salah satu wilayah steril kampanye berdasarkan Keputusan Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Nomor 175 Tahun 2018.

Sementara yang disebut kampanye di antaranya membawa atribut partai, ajakan untuk memilih paslon tertentu hingga penyampaian visi-misi.

Ada Pelanggaran?


Salah satu orang Bawaslu yang hadir adalah Puadi. Dia menjabat Komisioner Bawaslu DKI Jakarta Divisi Penindakan dan Pelanggaran. Kepada Tirto, Puadi mengatakan tak menemukan masalah dalam seruan Habib Rizieq tersebut. Alasannya adalah karena Rizieq bukanlah tim kampanye pasangan Prabowo-Sandi.

"Di Undang-Undang nomor 7 tahun 2017 itu ketentuan pidana bahasanya bukan setiap orang, tapi setiap peserta, pelaksana, dan tim kampanye," kata Puadi kepada, Minggu (2/11/2018), beberapa jam setelah acara selesai.

Pasal 1 UU 7/2017 tentang Pemilihan Umum memang menyebut "kampanye Pemilu adalah kegiatan peserta Pemilu atau pihak lain yang ditunjuk oleh peserta Pemilu". Sementara yang dimaksud peserta pemilu adalah partai atau gabungan partai politik, calon legislatif, calon presiden, dan calon wakil presiden.

Selain itu pada pasal 268 UU yang sama juga dikatakan, "kampanye Pemilu dilaksanakan oleh pelaksana kampanye." Yang dimaksud pelaksana kampanye adalah pengurus partai politik atau gabungan partai politik pengusung, serta orang-seorang, dan organisasi penyelenggara kegiatan yang ditunjuk oleh peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden.

Dengan alasan yang sama, Puadi menilai seruan dukungan massa terhadap Prabowo bukanlah pelanggaran. Namun, Puadi mengatakan, kesimpulannya akan berbeda jika seruan ganti presiden muncul dari mulut Prabowo Subianto.

"Kalau yang bicara itu Prabowo, kita akan proses. Kampanye di luar jadwal itu namanya," katanya.
Fuadi menambahkan dia telah berkoordinasi dengan kepolisian setempat, dan tidak ditemukan adanya indikasi pelanggaran kampanye lain. Kendati demikian, Puadi mempersilakan jika ada yang melihat indikasi penyampaian visi misi dan pemasangan alat peraga kampanye di Aksi 212 hari ini.

"Kami fair. Ada enggak laporan beberapa hari ini? Ada bukti, kemudian disampaikan ke Bawaslu, pasti kita proses," ujar Fuadi.

Namun pendapat Fuadi beda dengan Anggota Bawaslu Rahmat Bagja. Bagja mengatakan kalau ada indikasi pelanggaran karena Rizieq bicara soal hukum memilih presiden pendukung penista agama adalah haram, dan itu bisa dikategorikan sebagai fitnah dan penghinaan.

Anggota Bawaslu Divisi Penindakan Ratna Dewi Pettalolo belum mau menyimpulkan apa yang terjadi. Ia akan akan meminta penjelasan terlebih dulu dari Bawaslu DKI terkait seruan Rizieq tersebut.

"Ini yang sementara saya minta penjelasan dari mereka, bagaimana kondisi yang sebenarnya," kata Dewi kepada reporter Tirto.

Baca juga artikel terkait REUNI 212 atau tulisan menarik lainnya Mohammad Bernie
(tirto.id - Hukum
spacer

Persiapan Penerbangan Internasional Kuala Lumpur - Banyuwangi Dikebut

Persiapan Penerbangan Internasional Kuala Lumpur - Banyuwangi Dikebut
Persiapan Penerbangan Internasional Kuala Lumpur - Banyuwangi Dikebut
Senin, 3 Desember 2018 10:59 WIB


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Persiapan Penerbangan Internasional Kuala Lumpur - Banyuwangi Dikebut, http://www.tribunnews.com/nasional/2018/12/03/persiapan-penerbangan-internasional-kuala-lumpur-banyuwangi-dikebut?page=2.

Editor: Content WriterPemkab Banyuwangi sangat serius menyikapi rencana penerbangan internasional Kuala Lumpur-Banyuwangi. Penerbangan ini akan dilayani oleh maskapai Citilink. Untuk itu, semua pemangku kepentingan bandara dirangkul. Sebab, penerbangan perdana rute ini dijadwalkan akan dilakukan dalam waktu dekat.

“Alhamdulillah, kita terus matangkan, terutama hal-hal sangat teknis. Karena, memang mekanismenya ketat. Semua stakeholder sudah duduk bareng, sejauh ini sangat oke,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Minggu (2/12).

Menurutnya, pertemuan teknis telah digelar secara rutin. Dan diikuti PT Angkasa Pura II, manajemen maskapai, Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (AirNav), Kementerian Pariwisata, Ditjen Bea Cukai, Ditjen Imigrasi, dan Balai Karantina Hewan dan Kesehatan Kementerian Pertanian.

Terpisah, Chief of Air Traffic Development Angkasa Pura II, Hufron Kurniadi mengatakan, berbagai persiapan terus dikebut. Mulai terminal internasional, keimigrasian, kepabeanan, izin penerbangan rute internasional, dan penetapan bandara internasional dari Kementerian Perhubungan.

Ditambahkan Hufron, AP II juga tengah merenovasi terminal VIP Bandara Banyuwangi menjadi terminal internasional. Sejumlah alat yang dibutuhkan juga sudah siap.

“Untuk mesin X-Ray sudah stand by di Jakarta. Sewaktu-waktu terminal sudah siap, alat langsung dikirim. Sedangkan check-in counter sudah ada di Banyuwangi, begitu juga peralatan keamanan seperti perlengkapan komunikasi dan metal detector. Tinggal dipasang saat terminal selesai renovasi,” terangnya.

Executive General Manager Bandara Banyuwangi Anton Marthalius kian menegaskan kesiapan itu. Targetnya, pada 12 Desember kesiapan sudah mencapai 90 persen.

“Kami pastikan semuanya berjalan dengan baik, sarana prasarana kelengkapan penunjang terminal internasional bisa masuk secara bertahap. Sehingga, pada awal Desember ini sudah bisa dilakukan verifikasi oleh Kementerian Perhubungan,” ujarnya.

Sementara itu, Vice President (VP) Citilink Tenten Wardaya mengatakan, izin slot penerbangan dari Malaysia sudah didapatkan. Citilink mendapatkan slot penerbangan Kuala Lumpur-Banyuwangi di Kuala Lumpur International Airport (KLIA) Terminal 2.

Nantinya, Citilink akan menggunakan pesawat Airbus 320 dengan kapasitas 180 penumpang. Kuala Lumpur-Banyuwangi bakal ditempuh dalam waktu dua jam 30 menit.


“Rencananya, kami terbang seminggu tiga kali,” imbuh Tenten.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik semakin luasnya akses udara di Banyuwangi.

“Kehadiran internasional flight di Bandara Banyuwangi sangat positif. Karena, membuat wisatawan bisa langsung menikmati keindahan Sunrise of Java. Promosi pun bisa dilakukan lebih gencar lagi. Khususnya untuk pasar Malaysia,” terang.

Ditambahkannya, kehadiran rute internasional ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh travel agent dan travel operator.

Caranya, dengan membuat paket-paket yang akan memandu wisatawan ke sejumlah lokasi.

“Banyuwangi punya banyak destinasi kelas dunia. Seperti Kawah Ijen dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, maksimalkan semua potensi dengan kehadiran rute ini. Karena, kehadiran wisatawan mancanegara dipastikan bertambah,” paparnya.(*)



Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Persiapan Penerbangan Internasional Kuala Lumpur - Banyuwangi Dikebut, http://www.tribunnews.com/nasional/2018/12/03/persiapan-penerbangan-internasional-kuala-lumpur-banyuwangi-dikebut?page=2.

Editor: Content Writer



spacer

berita baru 03-12-2018

INKA Target Pabrik Baru di Banyuwangi Beroperasi 2020
General Manager Sekretaris Perusahaan PT INKA (Persero), I Ketut Astika mengatakan, pembangunan pabrik baru di Dusun Pancoran, Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi tersebut dimulai akhir tahun ini.
"Untuk 2019 belum (dioperasikan). Sementara ini target sales kita masih tercover dengan pabrik di Madiun. Tapi untuk tahun 2020, kita sudah butuh pabrik baru," ujar Ketut Astika seperti ditulis Antara Madiun, Jumat (30/11).
Menurut dia, nantinya, jika pabrik Banyuwangi telah terbangun, ditargetkan kapasitas produksinya bisa dua kali lipat dari pabrik yang ada di Kota Madiun. Adapun, pabrik tersebut memanfaatkan lahan seluas 84 hektare yang merupakan sinergi antara PT INKA dengan PTPN XII.
Nantinya, pabrik modern tersebut diharapkan akan menjadi workshop perakitan sarana kereta api baru kedua setelah workshop yang ada di Madiun. Keberadaan pabrik baru sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas produksi dalam rangka mendukung pengembangan dan kemajuan industri perkerataapian nasional.
Selain itu, pabrik baru INKA di Banyuwangi juga untuk menjawab tantangan kebutuhan sarana kereta api dari pasar luar negeri. Terlebih, produksi kereta yang dihasilkan PT INKA (Persero) telah merambah ke sejumlah negara di Asia dan Afrika, di antaranya Filipina, Bangladesh, Senegal, dan lainnya.
Adapun, lokasi Banyuwangi dipilih karena daerah tersebut memiliki akses dengan pelabuhan dan upah pekerja tak jauh berbeda dengan kondisi di wilayah Madiun.
Kedekatan lokasi workshop di Banyuwangi dengan pelabuhan barang Tanjung Wangi yang dikelola PT Pelindo III, diharapkan sangat mendukung PT INKA dalam proses pengiriman kereta pesanan melalui jalur laut, baik untuk ekspor maupun untuk kebutuhan dalam negeri di luar Pulau Jawa.
"Harapannya, pembangunan pabrik bisa berjalan lancar dan selesai sesuai dengan target yang ditetapkan," katanya. [idr]
spacer
BUMI BELAMBANGAN
Kabupaten Banyuwangi terus mengembangkan dan menata destinasi wisata baru. Salah satu yang terbaru adalah penataan Pulau Santen menjadi destinasi berkonsep halal tourism.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, tren halal tourism terus tumbuh dan harus direspons untuk mengembangkan pariwisata daerah. Konsep ini dikembangkan sebagai diferensiasi Banyuwangi terhadap daerah lain. ”Ini juga cara untuk membidik pasar kelas menengah muslim yang terus tumbuh, baik di dalam maupun luar negeri,” ujar Anas saat pra-peluncuran Pulau Santen sebagai destinasi halal tourism, Kamis (2/3/2017).

Anas memaparkan, konsep halal tourism tidak serta-merta destinasi itu hanya untuk kaum muslim. Halal tourism merupakan konsep besar pengembangan destinasi, di antaranya ditandai dengan jaminan makanan halal, tidak menjajakan alkohol, pemberitahuan waktu jelang beribadah (azan), tempat bersuci lengkap dengan fasilitas tempat ibadah, serta fasilitas berkonsep pemisahan antara laki-laki dan perempuan.

"Sekali lagi, ini bukan soal SARA, tapi bicara soal segmentasi pasar, bicara strategi pemasaran. Destinasi ini bukan hanya untuk muslim, tapi juga semua umat. Hanya konsep dan koridornya yang berhaluan halal tourism, tapi pengunjungnya siapapun boleh menikmati. Semuanya kita lakukan bertahap seiring dengan penataan yang akan terus berjalan,” ujar Anas. 

Pulau Santen sendiri merupakan pulau kecil di Kelurahan Karangharjo, tak jauh dari pusat kota Banyuwangi. Saat ini, pulau tersebut terus ditata secara berkelanjutan oleh berbagai elemen, mulai dari masyarakat, tokoh agama dan masyarakat, TNI, hingga Pemkab Banyuwangi.

"Hari ini sengaja kami perkenalkan konsep pengembangan Pulau Santen meski belum benar-benar tertata untuk menyemangati masyarakat dan semua elemen agar semakin kompak dan bahu-membahu menata Pulau Santen.Ini adalah contoh bagaimana modal sosial berupa kekompakan semuanya menjadi modal yang berharga dalam pembangunan daerah,” papar Anas.

Dulu, kawasan ini kumuh. Lokasinya pun tak jauh dari tempat prostitusi Pakem yang telah ditutup. Kini pulau itu mulai ditata. Tak lama lagi, di sisi selatannya, tepatnya di Pantai Pandanan, dikembangkan beach club for women yang kini desainnya digarap sejumlah arsitek kondang.

"Sembari menunggu desain beach club for women selesai, kami perkenalkan konsep Pulau Santen, sehingga semuanya bersemangat mendukung demi peningkatan kesejahteraan sosial-ekonomi warga,” jelas Anas.

Anas menyebut penataan Pulau Santen sebagai model "keroyokan" yang efektif mempercepat pembangunan. Semua elemen terlibat. Misalnya, Dinas Kesehatan menyiapkan Puskesmas pembantu. Dinas Pendidikan menyiapkan berbagai kursus peningkatan kualitas SDM warga. Dinas Pengairan memperbaiki infrastruktur air bersih. Dinas Pertanian mengembangkan urban farming. Dinas Perikanan memberdayakan nelayan setempat.

"Jadi ini bukan melulu soal pariwisata, tapi juga sekaligus penguatan sosial-ekonomi warga. Masyarakat, TNI, dan pemerintah terus bekerja,” ujarnya.

Anas menambahkan, konsep halal tourism diambil karena potensinya besar. Populasi umat Islam di dunia sekitar 1,6 miliar jiwa, di Indonesia lebih dari 200 juta jiwa, dan terus bertambah. World Halal Tourisn Summit memprediksi, pada 2019, perputaran uang di industri halal tourism mencapai USD 238 miliar.

"Banyak negara berlomba menggarap halal tourism. Bahkan negara dengan penduduk muslim minoritas, seperti Thailand, Singapura, dan Jepang, punya jumlah hotel dan restoran bersertifikasi halal yang lebih banyak dibanding Indonesia. Kebetulan, belum ada destinasi di Indonesia berkonsep serupa. Dengan pasar yang besar, sedikit saja masuk ke Banyuwangi tentu sangat bisa menggerakkan perekonomian lokal,"
spacer
BANYUWANGI – Sebuah foto menimbulkan sejuta arti. Lewat foto pulalah,  keindahan alam dan kekayaan seni budaya di suatu daerah bisa terejawantahkan.   Untuk mempromosikan tradisi dan keindahan alamnya, Banyuwangi menggelar lomba foto bertajuk  Banyuwangi Race Photo Competition (BRPC), 10 – 11 Maret mendatang.
Menurut Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda, lomba foto BRPC ini  merupakan cara Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk mengenalkan  kekayaan seni budaya suku Osing di Banyuwangi.
“Tentunya peserta bakal banyak belajar dan menemukan hal menarik, mulai dari ciri khas rumah adat Osing, seni Barong, Gandrung, bacaan Lontar Yusuf, hingga olahan kuliner tradisional,” kata Bramuda, saat dikonfirmasi Jumat (9/3).
Dengan begitu, imbuhnya, potensi pariwisata di Banyuwangi akan lebih dikenal lewat karya dokumentasi. Sehingga target wisatawan di Banyuwangi terus meningkat.
Ajang yang digelar di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi ini dipastikan unik dan penuh tantangan. Hal itu  lantaran para pesertanya baru akan mengetahui temanya pada saat hari pelaksanaan. Dan mereka langsung hunting obyek foto saat itu juga.
“Mulanya peserta kami kumpulkan di Desa Kemiren. Nah, peserta yang sudah siap untuk mencari moment foto ini, baru kami beritahu tema foto yang diminta saat itu juga. Setelah itu mereka bisa langsung bergerak mencari obyek fotonya,” terang Bramuda.
Nantinya, kata Bramuda, akan ada dua tema, per tema waktunya 2,5 jam.
Sementara itu, Ketua Panitia BRP, Budi Chandra menambahkan, lomba ini terbuka untuk kategori pelajar mulai tingkat SD-SMA dan peserta kategori umum. Sejak  pendaftarannya dibuka pada  awal Februari hingga 8 Maret 2018, kini peserta telah mencapai lebih dari 100 orang.
“Saat ini sudah ada 150 pendaftar. Mereka tak hanya berasal dari Banyuwangi saja, tapi juga beberapa daerah lain di Indonesia. Seperti Jayapura, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sumatera, Jakarta, Bali, Jawa Barat dan hampir semua kota di Jawa Timur,” ujar Budi.
Budi memastikan, lomba ini disajikan dengan banyak nilai edukasi. “Unsur edukasinya didapat tidak hanya lewat workshop, tapi juga   saat hunting foto bersama di Kemiren," tandasnya.
Pada hari pertama, workshop fotografi akan digelar  di pendapa Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Materi workshop fotografi untuk kalangan pelajar akan disajikan oleh fotografer penyandang disabilitas, Zulkarnain, dan ahli di bidang landscape, Eko Sumartopo. Sedangkan materi untuk peserta umum dibawakan oleh fotografer senior Mario Blanco. Di hari kedua, peserta akan full diterjunkan untuk hunting  foto.
Biasanya, tambah Budi, lomba foto berkonsep race competition  seringkali digelar di area perkotaan. Namun di Banyuwangi yang ingin disuguhkan adalah suasana di desa.
“Suasana pedesaan yang kita punya, ditambah lagi dengan kekayaan seni budaya di dalamnya sangat  layak untuk ‘dijual’. Ini jadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang memang sangat suka dengan suasana natural di pedesaan,” tandas Budi.
Event ini digelar untuk pertama kalinya di Banyuwangi.  Peserta akan memperebutkan Trophy Bupati Banyuwangi dan total hadiah hingga Rp 43 juta. 
spacer
Banyuwangi - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjihastuti mengunjungi Banyuwangi, Sabtu (3/11). Di kabupaten ujung timur Pulau Jawa ini, Susi terlihat sangat menikmati buah-buahan lokal dan kopi khas Banyuwangi. Diterima Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Menteri Susi langsung diajak menikmati manggis. Susi pun langsung mencicipi manggis asal Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. "Enak pak, manis rasanya. Walau tidak besar, tapi manis ya," kata Susi. Tak hanya itu, Susi juga sempat menikmati durian Banyuwangi, termasuk durian pelangi, salah satu varian durian lokal Banyuwangi. Susi yang dikenal suka buah durian ini mengaku terkesan dengan durian Banyuwangi. "Duriannya enak sekali, saya bisa ketagihan ke Banyuwangi gara-gara durian. Enak benar duriannya," kata Susi. Tak ketinggalan, Susi sempat menikmati kopi Banyuwangi ditemani kue kucur di Sanggar Genjah Arum, Desa Kemiren, Banyuwangi. "Tempatnya menyenangkan sekali di sini. Kopinya juga enak. Bikin saya betah saja," kata Susi. Susi mengaku senang bisa datang ke Banyuwangi, bahkan dia sempat berujar, "Bagi saya, ini adalah rezeki anak saleh dan salihah bisa menikmati Banyuwangi. Semua buah dan kuliner khasnya sangat enak," puji susi. Susi berkunjung ke Banyuwangi dalam rangka kampanye program Gemar Makan Ikan. Bersama ribuan santri, Susi mengajak mereka menjadikan ikan sebagai lauk sehari-hari mereka.

spacer

kaligrafi MUI


spacer

sukses


Selamat atas kelulusannya
Semoga kesuksesan selalu mengiringi setiap langkahmu


spacer

== Geografi ==
Kabupaten Banyuwangi yang secara geografis terletak pada koordinat 7º45’15”–8º43’2” LS dan 113º38’10” BT.

Wilayah kabupaten Banyuwangi cukup beragam, dari dataran rendah hingga pegunungan. Kawasan perbatasan dengan Kabupaten Bondowoso, terdapat rangkaian [[Dataran Tinggi Ijen]] dengan puncaknya [[Gunung Raung]] (3.344 m) dan [[Gunung Merapi (Jawa Timur)|Gunung Merapi]] (2.799 m). Di balik Gunung Merapi terdapat [[Gunung Ijen]] yang terkenal dengan kawahnya. Gunung Raung dan Gunung Ijen adalah gunung api aktif.{{fact}}

Bagian selatan terdapat perkebunan, peninggalan sejak zaman [[Hindia Belanda]]. Di perbatasan dengan Kabupaten Jember bagian selatan, merupakan kawasan konservasi yang kini dilindungi dalam sebuah [[cagar alam]], yakni [[Taman Nasional Meru Betiri]]. Pantai Sukamade merupakan kawasan pengembangan penyu. Di [[Semenanjung Blambangan]] juga terdapat cagar alam, yaitu [[Taman Nasional Alas Purwo]].

Pantai timur Banyuwangi (Selat Bali) merupakan salah satu penghasil ikan terbesar di Jawa Timur. Di [[Muncar, Banyuwangi|Muncar]] terdapat pelabuhan perikanan.

spacer

MY TRIP

Asal Usul Nama “Pulau Merah”

Pantai Pulau Merah sebelumnya dikenal dengan Pantai Ringin Pintu oleh masyarakat setempat. Nama Pulau Merah sendiri merujuk pada bukit kecil ditengah laut (tidak jauh dari pantai) yang memiliki tanah berwarna merah. Namun pulau tersebut tidak terlihat merah karena adanya pohon yang menyelimuti nya. Selain warna merah tanah bukit kecil tersebut, pantai ini memang terlihat sangat merah ketika sore hari, dan warna kemerah-merahan tersebut disebabkan oleh pasir basah yang terkena sinar matahari yang hendak tenggelam, terutama pada saat kemarau.

Bagaimana dengan kondisi ombak untuk Berselancar?
spacer

maha guru



"Tiada kata yang dapat  kami ucapkan kepadamu selain ucapan terima kasih guruku, terima kasih atas segala ilmu yang telah kau berikan kepada kami selama ini."

spacer

Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintahKu) dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Al-Baqarah: 186


spacer

Pemasangan kaligrafi berukuran besar yang dibuat oleh sebanyak 17 orang santri, dan dikerjakan selama 22 hari, dipasang oleh sebanyak 313 orang santri Ponpes Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo. Aksi pemasangan kaligrafi tersebut membuat rekor Museum Rekor Indonesia (Muri), dengan kategori teks kaligrafi terbesar. 
spacer